PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

Tenaga angin dapat dikatakan sebagai “sumber energi baru”. Pengertian baru disini bukanlah menyatakan bahwa energi angin baru saja dikenal. Baru disini menjelaskan pemanfaatannya. Di banyak negara ternasuk di Indonesia, pemanfaatan angin sebagai energi (EA) belum begitu luas, malah mungkin belum nampak ada gejala ke arah itu. Tetapi seiring dengan semakin menipisnya cadangan bahan bakar fosil, maka pemanfaatan energi angin ini mulai mendapat perhatian sebagai sumber energi terabarukan pengganti bahan bakar fosil. Energi angin ini merupakan energi yang sangat potensial.karena ;
• Energi angin dapat dimanfaatkan sebagai penggaanti bahan bakar fosil.
• Ketersediaannya dia alam cukup banyak.
• Dapat diperoleh secara gratis di alam.
• Dalam pemanfaatannya secara langsung, tidak menimbulkan pencemaran udara. Atau dengan kata lain pemanfaatannya ramah lingkungan.

Pemanfaatan angin untuk energi terbagi atas dua bentuk tenga utama, yaitu:
• Sepenuhnya mekanik,seperti pompa air atau penggerak lainnya,
• Listrik

Sampai saat ini, upaya pemanfaatan energi angina di Indonesia tidak berjalan giat walaupun tidak juga dapat dikatakan terbengkalai. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
• Masih tersedianya pilihan lain yang lebih efektif dalam biaya, seperti tenaga air dan biomassa,
• Pengembangannya (berupa riset) juga belum terlalu digiatkan.walaupun di negara-negara lain seperti Jerman dan Irlandia sudah melakukan pengembangan terhadap pembangkit listrik tenaga angin,
• Belum ditemukan yang benar-benar dapat dioperasikan dengan keandalan yang cukup dan biaya produksi yang bersaing, karena pemanfaatan energi angin ini sebagai pembangkit listrik juga memerlukan biaya investasi yang cukup besar.

Untuk Indonesia, kecuali hambatan yang disebutkan dalam butir 3 sebenarnya masih mempunyai peluang untuk dikembangkan antara lain untuk daerah terpencil, atau untuk daerah pertanian dan petrnakan terpencil. Di tempat seperti ini ada kemungkinan diesel (yang paling sering digunakan ) kalah bersaing dengan tenaga angin (TA).

Bagi PLN sendiri rasanya pilihan jenis ini untuk dikonversi menjadi listrik madih memerlukan waktu yang panjang. Walupun demikian, penelitian tetap perlu dalam rangka pengembangan sumber energi alternative pengganti bahan bakar fosil yang ketersediaannya di alam semakin sedikit.

0 Responses

    fhoto-fhoto

    fhoto-fhoto

    Pengikut

    kampus gw gitu loh..........

    kampus gw gitu loh..........