CINTAKU DI DEPAN KAMPUS UG

Pagi hari yang sejuk indah membuat hari-hari Dirga penuh dengan ceria. Ditambah dengan terbitnya matahari di upuk timur sampai bersinar menyinari alam semesta. Seluruh tubuh Dirga pegel-pegel akibat perjalanan jauh ke marin yang jauh dari Kuningan.

Aduh….tubuh aku kaya remek gini.kata Dirga sambil bangun dari tempat tidur.

Selamat pagi irfan,kata Dirga, ke irfan temen kostan nya tapi berbeda jurusan..

Selamat pagi juga, Dirga balas irfan sambil ngucek-ngucek matanya.

Wah fan, tubuh aku pegel-pegel. Mungkin dari perjalanan Kuningan-Depok nih, dari mulai kepala sampai kaki lumayan sakit, kata Dirga.

Ya udah itumah “DL” , kata irfan ke Dirga.

Apaan tuh “ DL”?balik jawab dari Dirga ke irfan.

“DL” masa kamu gak tau ga?

Iya apan?tanya Dirga penasaran. DL itu adalah Derita Loh…….,hahahaha, jawab irfan sambil tertawa terbahak-bahak.

Sialan kamu fan, bisanya ledekin orang aja, awas aja nanti aku balas,kata Dirga.

Hari-hari Dirga penuh dentinn aktivitas yang padat. Entah kegiatan perkuliahan ataupun di luar kampus. Karena Dirga sudah aktif dari mulai SMA mengikuti kegiatan keorganisasian ataupun keagamaan. Dirga berusia 20 tahun, dia berasal dari Kuningan Jawa Barat. Dia datang ke Jakarta untuk menimba ilmu yang sesuai dengan cita-cita orang tua dan dirinya sendiri. Dirga masuk universitas perguruan Tinggi Universita Gunadarma yang terkemuka di Jakarta.

Kamu ada kuliah ga?tanya irfan ke Dirga.

Ada fan, jam 09.00 WIB, dikampus Depok, jawab Dirga sambil nguap.

Ada tugas gak Dirga, Tanya Irfan kembali

Waduh, ini kan hari senin?jawab Dirga panik

“Astagfirullah. Ada tugas aku, tugas Dasar Elektronika, pak Nakamura, kata Dirga sambil menepak kepalanya.

Dirga masuk perguruan Tinggi Universitas Gunadarma di Jakarta. Pilihan dianya sendiri karena, apabila dia tidak lolos UMPTN, (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dia sudah berniat mau masuk universitas yang menjadi pilihannya sejak duduk di bangku, kelas 2 SMA. Dirga orangnya rajin, baik dan rendah hati. Dia di kenal teman-teman atau guru nya orangnya baik dan tidak pernah neko-neko. Dimata kelurganya juga Dirga ini rajin dan tidak pernah membantah perintah orang tua, Dirga anak ke 5 dari 6 bersaudara.

Kamu sudah, mengerjakan tugasnya?tanya irfan.

“Belum, Fan” jawab Dirga sambil bengong.

Ya sudah kerjakan dulu tuugasnya, baru ngobrol lagi, masih ada waktu ko ga, masih 2 jam lagi, kata irfan.

Ko aku bisa sampai lupa ya, kalau ada tugas??? Dirga balik tanya.

Ya, mungkin kamu kecapean kali ga,jawab irfan. Kamu kan baru sampai semalam dari Kuningan? Tambah irfan sambil minum kopi.

Ya sudah Fan, aku coba kerjakan dulu, siapa tau bisa, kata Dirga sambil pergi ke kamarnya.

Ya mudah-mudahan ga, yang penting ada usaha, kata irfan sambil teriak.

Dirga langsung bergetins mengerjakan tugas dari dosennya yang diberikan minggu kemarin di meja belajarnya. Dirga dikenal teman se-kelasnya rajin mengerjakan tugas atau soal-soal lainnya. Dirga masuk jurusan teknik elektro, dan dia sekarang semester 3. Dia masuk jurusan elektro keinginan sejak dia mengikuti kegiataan soft skil yang dia ikuti di SMA-nya. Dirga menyukai elektro, karena dia suka dengan tantangan. Dan menurut dia bahwa jurusan elektro itu tahta yang lebih tinggi yang ada di perguruan tinggi, karena menurut Dirga tanpa elektro dunia ini tidak indah.

Udah selesai belum ga tugasnya?tanya irfan dari pintu kamar Dirga.

Belum, fan.”

“Emang soalnya ada berapa?Irfan kembali tanya.

“Ya, tidak banyak, cuma 5 soal, aku baru 3 soal yang sudah aku kerjakan, jawab Dirga.

Ya sudah ga, mendingan kamu mandi dulu, 30 menit lagi jam 9,kata irfan menyuruh Dirga untuk mandi.

Dirga langsung mengambil handuk yang di jemur di depan kamar kost –an nya, untuk mandi. Hati Dirga belum tenang karena tugas mata kuliah pak Nakamura belum semua.Apalagi Dasar Elektronika ini salah satu ujian utama di kampusnya.Diapun terus berdoa dan berharap pak Nakamura tidak memarahi Dirga.

Irfan, aku berangkat dulu ya? Teriak Dirga sambil mengunci pintu kamarnya.

Iya ga, hati-hati di jalan,jawab irfan.

“Asalamualaikum.” Teriak Dirga

“Walaikumsalam, Wr.Wb.”jawab Irfan kembali.

“Waduh kok angkotnya penuh semua yah?kata Dirga sambil lihat jam di tangannya.

Akhirnya Dirga naik angkot D11 yang Tinggal 1 bangku lagi di pinggir pintu .Senangnya hati Dirga yang emang sikapnya dia penyabar dan penuh semangat. Meskipun sudah penuh tapi dia masih bisa mengerjakan soal tugasnya di dalam angkot yang sesak banget.

“Wah mendingan aku ngerjain aja ya di dalam angkot, siapa tau dapat selesai. Kata Dirga sambil mengeluarkan binder dari tasnya.

Denagn semangtnya Dirga melangkahkan kaki menuju kampus yang dia cintai,karena kampusnya Dirga berbasis Teknologi Informasi (IT) yang terkemuka di Indonesia.Orang-orang pun semangat memasuki area kampus yang bersih dan teratur. Dirga juga sering menghabiskan waktu kosongnya bersama temen-temennya di kampus, karena fasilitas dikampusnya sudah sangat lengkap.Dari situlah Dirga semangat belajar dan semangat menuntut ilmu demi cita-citanya tercapai.

“Ga,..ga…Dirga!!!panggil Wahyu dari belakang”.

“Eh, kamu way! Kata Dirga.

Selamat pagi Dirga!!!”

“Selamat pagi juga Wahyu,balas salam juga dari Dirga sambil tesenyum manis.

Dirga bagaimana dengan tugas pak Nakamura???”kata Wahyu,sambil menepuk punggungya.Oh tugas Dasel itu kan?

Yang 5 nomor itu kan?kata Dirga.

Iya ga,iya! Bagaimana udah belum?tanya Wahyu.Aku sih sudah dikerjakan,tapi way aku baru 4 nomor.

“Emang kamu udah Way?kata Dirga ke wahyu.

Nah justru itu ga,aku datang pagi itu mau lihat hasil pekerjaan kamu?He..he..he.. kata Wahyu sambil tertawa.

Hehehe…. Dirga pun balas tertawa sambil ledekin sahabatnya itu Wahyu.

“Emang kamu udah berapa nomor Way?tanya Dirga sambil jalan.

“Aku belum sama sekali ga?

Hahhhh……?????

Dirga terkejut sampai mulutnya terbuka mendengar kata dari Wahyu.Tapi, Dirga akan membantu siapa saja yang minta pertolongan, karena Dirga punya prinsip hidup adalah perjauangan dan saling membantu. Jadi dia selalu berpikir bahwa di dunia ini setiap orang membutuhkan bantuan. Sebisa mungkin kita Bantu apalgi buat sahabatnya dan buat orang lain.

“Yang benar Way?kata Dirga.

Bener ga,masa aku bohong sih?Wahyu menjawab sambil mukanya melas.

“Yaudah nanti dikelas kamu langsung kerjakan ya?”soalnya ini tugas terakhir buat tambahan nilai UTS,kata Dirga ke Wahyu.

Oke, ga……….!!!!!Emang kamu temen baik aku.

Heheheheeee……Kata Wahyu sambil tertawa senang.

Oh iya Way,aku mau tanya boleh tidak?tanya Dirga ke Wahyu.

“Emang mau Tanya apaan,ga?kata Wahyu.

Tapi kamu jangan bialng siap-siap lagi ya???sahut Dirga.

“Iya beneran,aku tidak akan bilang siapa-siapa lagi.Emang selama ini, aku suka ember apa?jawab Wahyu dengan tegas.

Bener nih,Way???iya Dirga yang baik hati dan suka rajin menabung,ledekan Wahyu ke Dirga.

Ya sudah nih,tapi bener ya gak bilang lagi ke orang?Dirga Tanya lagi ke wahyu

Iya…iyaaaaaa……..Dirga bawel.Wahyu sedikit kesel

Hatinya Dirga selalu berdebar bila ngobrol sama wanita.Apalagi dengan orang yang dia suka.Tapi Dirga itu tipe orang yang setia dan penyayang,apalagi dia juga aktif di kampus,gampang bergaull denagn dosen, atau dengan mahasiswa lainnya.Dia juga tidak pernah lupa dengan tanggung jawabnya yaitu beribadah menjalankan sholat 5 waktu dan kuliah.Dia pelajar yang datang dari kota kecil yang banyak harapan dan impian dia untuk merubah Indonesia lebih baik.

“Begini Way,aku mau tanya, kamu tahu Chaca tidak?tanya Dirga ke Wahyu sambil bisik-bisik.

Chaca yang mana?Wahyu termenung.

Itu Way si Chaca anak sarmag kampus kita?tanya Dirga sambil tersenyum malu.”

Tunggu-tunggu ga,wahyu berpikir sejenak.Chaca…Chaca…!!! Kayanya aku pernah denger nama itu deh.tapi dimana ya????

Ah kamu Way masa gak tau sih?Chaca itu yang tadinya anak SI sekarang anak Elektro?Dirga sambil jelaskan lagi lebih jauh.

Oh Chaca itu tohhhhhhh……!!!Wahyu menjawab sambil tepuk pundak Dirga.

“Nah sekarang inget kan?kata Dirga

“Iya sekarang aku inget,Chaca yang seksi dan suka nongkrong di gajebo kan?kata Wahyu.

Iya Way.”

Terus kamu kenapa tanyain dia?

Oh aku tahu sekarang,kamu tanya dia kamu naksir ya sama Chaca???tanya Wahyu kencang.

Husssss,…..!!!

Mulut Wahyu ditutup sama tangan Dirga. Kamu jangann kencang-kencang ngomongnya. Dirga sambil lihat kanan-kiri.

“Begini Way,kanapa ya akhir-akhir ini aku sering mimpin dia ya?aku gak tau setiap ketemu dia hati aku berdebar mau copt, aku jadi gugup kalo mau ngomong sama dia?Dirga menjelaskan ke Wahyu sambil malu-malu.

Wah berarti bener kamu sedang terkena sindrom virus cinta?kata Wahyu sambil ledekin Dirga.

“Hussss….!!!ngawur aja kamu Way.Mana ada Virus cinta?

Lah buktinya kamu sekarang lagi mengalaminya tuh,yang namnya virus cinta?kata Wahyu, sambil menjelaskan lagi.

Emang tanda-tanda orang kena virus cinta seperti apa?Tanya Dirga ke Wahyu

“Nih tandanya, hatinya berdebar, ngomongnya gugup, dan suka caper alias cari perhatian.Heheheee….Kata Wahyu ke Dirga.

Berarti kamu sedang jatuh cinta tuh sama si Chaca?tanya Wahyu.Aku juga gak tau Way,kata Dirga.Tapi hari-hari belakangan ini aku emang merasa heran dengan diri aku.?

“Heran kenapa ga???”tanya Wahyu balik.

Iya heran aj,kenapa setiap ketemu Chaca muka aku selalu merah dan malu ngomongpun susah untuk di ucapkan,kata Dirga, padahal aku dengan perempuan yang lain biasa- biasa aja kan? Tutur dirga menuju kelasnya.

“Udah ga, nanti jam istirahat aja kita lanjutin lagi ceritanya. Tuh lihat Profesor udah datang menuju kelas kita, kata Wahyu.

Ya sutra lah kita masuk dulu,kata Dirga sambil menggandeng Wahyu.

Chaca belum bisa memahami isi perasan Dirga yang setiap hari merindukannya. Padahal perasan Dirga sekarang sedang jatuh cinta pada seorang wanita yaitu Chaca, yang dia impikan. Padahal Dirga sudah mengungkapkan cintanya lewat cerpen, puisi, sms, ataupun telepon.Emang cinta semuanya butuh pengorbanan.tapi Dirga belum satu yang dia ungkapkan ke Chaca secara jantan yaitu ngomong langsung pada Chaca bahwa aku mencintaimu.

Dirga pun tahu bahwa cinta itu harus di ungkapkan yang sejujur-jujurnya. Chaca sebenarnya sudah tahu bahwa Dirga menyukai dirinya. Karena Chaca pun pernah mentgalami yang namanya jatuh cinta.Tapi ke inginan Chaca, inginnya di ungkapkan langsung dari mulut Dirga.

“Waktu telah menunjukan jam 12.30WIB,waktunya jam istirahat kelas Dirga.

“Dirga kamu sudah makan?tanya Wahyu sambil nepuk pundaknya.

Aku belum makan, emang kamu biasanya makan di mana?tanya Dirga balik.

“Ya kalo aku sih dimana aja jadi,yang penting makan.Apalagi kalo di traktir nih hehehe….. kata Wahyu sambil becanda.

Yeeee…….!!!!!

Itumah semua orang juga mau kalo di bayarin,jawab Dirga.

Ya sudahlah kita makan di belakang aja ya?aku suka makan di mas-mas sea food, kata Dirga.

Ya sudah ayo, aku ikut kata kamu aja deh,jawab Wahyu.

“Way tadi mata kuliah Dasar Elektronika yang sekarang ngerti gak?tanya Dirga ke wahyu.

Wah ga aku dari pertama mata kuliah ini,aku gak suka?kata Wahyu ke Dirga.

Emang kenapa gak suka?tanya Dirga balik.

“Aku gak tau kenapa, yang jelas setiap Pak Nakamura mengajar aku tidak masuk-masuk.Kata Wahyu. Wah itu kamu kurang konsentrasi saja di kelas, kata Dirga.

Ya, tidak tahu juga ga, jawab Wahyu.

Ya kalo aku alhamdulillah dari hari ke hari mengerti apa yang di sampaikan sang professor,tutur Dirga sambil menuju tempat makan.

Cinta Dirga kepada Chaca setiap hari penuh dengan rintangan. Tapi Dirga selalu optimis dengan keinginanya dia. Dirga pantang menyerah, tidak pernah mengeluh dan tidak putus asa.

Kring…..kring….kringggg…. Handphon nya Dirga berbunyi

“Hallo….Kata Dirga

Ini Dirga ya???

Iya, saya Dirga.

“ Ini siapa ya? Dirga balik tanya.

“Aku Chaca, kamu tahu kan saya?

Dirga termenung mendengar telepon dari wanita yang dia cintai. Dirga merasa ini hanya mimpi, karena orang yang dia cintai telepon.

Haloo….halooo Dirga?tanya Chaca.

Iya, cha kenapa?jawab Dirga kaget.

Kok di telepon diem aja ga?tanya Chaca

Heheehhee…Gak kok cha, aku Cuma kaget aja, jawab Dirga.

Emang ada apa Cha telepon aku? Kata Dirga.

Gak ada apa-apa ga, aku Cuma mau pinjem buku Rangkaian Elektrik ada gak?tutur Chaca di telepon.

Oh, buku RE?jawab Dirga.

Ada Cha, buat Chaca apa sih yang gak?kata Dirga sambil tertawa.

“Berarti Chaca boleh pinjam gak, bukunya?

Boleh ko cha boleh……Kata Dirga serius.

Dengan senang hati Dirga meminjamkan buku Rangkaian Elektrik ke Chaca. Ke esokannya Dirga langsung menuju kelas Chaca yang berada di gedung 2 lantai 3.

“Asalamualkum” kata Diraga.

Walaikumsalam, Wr.Wb, jawab Chaca dan kawan-kawannya.

Cha, ini buku yang kamu minta? Sudah aku bawain, kata Dirga ke Chaca.

Oh, iya ga, makasih ya kamu dah mau anterin bukunya? Jawab Chaca. Gak apa-apa kok cha, aku sekalian aja anterin buku dan ketemu temen aku cha, kata Dirga.

Cha, jam 1 kamu ada acara gak? Kata Dirga ke Chaca, malu-malu.

Aku gak ada acara, ga. Emang ada apan? Kata Chaca penasaran.

Gak ada apa ko Cha, aku cuma pengen ngobrol aja sama kamu, kata Dirga sambil menundukan kepalanya.

Oh……”Ya sudah, nanti aku kabarin kamu ya ga? Kata Chaca

Setelah Dirga memberikan buku RE dan ngobrol sama Chaca, Dirga pun beranjak turun dari kelas Chaca. Dirga selalu berharap Chaca mau cerita bersamanya. Dirga langsung menuju kelas karena ada kuliah pagi. Setelah jam 13.00WIB, handphon Dirga mendapatkan sms dari Chaca yang menyatakan bahwa dia sudah selesai kuliahnya dan bisa ketemuan sama Dirga.

“Dirga, Chaca sudah selesai kuliahnya.Jadi gak kita ketemuan.?Kata Chaca sms ke Dirga.

Jadi dong Cha, aku tunggu di gedung 2 ya kampus Depok. Balasan sms Dirga.

Tidak lamupun waktu yang di buang-buang sama Dirga untuk ketemu pujan hatinya, yaitu Chaca. Akhirnya Chaca dan Dirgapun bertemu di depan gedung 2. Dirga penuh dengan semangat karena perjuangan selama 4 bulan PDKT alias pendekatan sama Chaca belum ada jawaban. Inilah saatnya aku mengungkapkan perasan yang selama ini aku rasakan kepadanya.

“ Hai Cha?kata Dirga dari kejauhan.

Hai juga, Dirga. Balas Chaca.

Bagaimana kulaih kamu sekarang? Kata Dirga basa-basi

Ya……Kuliah aku, biasa aja sih, kan ini baru masuk dosenya.Kata Chaca ke Dirga.

Ooohhhh……..jawab Dirga.

Cha ngobrolnya sambil duduk aja ya? Kata Dirga ke Chaca.

Ya udah kita sambil duduk aja ya, biar enak ngobrolnya.Kata Chaca.

Heheeheheeeee…… Dirga tersenyum. Emang kamu mau ngomong apan sama aku ga?kata Chaca ke Dirga.

Gak ada apa-apa ko Cha, aku Cuma pengen deket kamu aja.Kata Dirga sambil menatap mata Chaca yang indah.

Maksudnya ga??? Chaca penasaran

Ya kita bisa ngobrol, curhat dan jadi teman deh,kata Dirga.

Oh itu toh mau kamu?kata Chaca, kirain ada yang lebih penting.

Ya emang Cha ada yang lebih penting lagi dari sekedar ngobrol sama kamu?kata Dirga sambil menarik nafas.

Apan itu ga?Chaca bertanya.

Percakapan Dirga dengan Chaca sudah lama dan maikin menarik. Keduanya bercanda dan tertawa. Merekapun semakin akrab dan terbuka karena sikap dan sifat Dirga dan Chaca hamper sama, rendah hati, sabar dan pengertian.

Boleh gak Cha aku ngomong sesuatu ke kama?kata Dirga.

Boleh aja ga, dari tadi kita kan ngobrol terus.Kata Chaca.

Begini Cha, semenjak aku kenal kamu dan lihat kamu, aku merasa berbeda kamu dengan wanita-wanita lain?kata Dirga serius.

Ahhhh…Kamu ga, bisa aja. Aku biasa aja, sama kok sama wanita-wanita lain,kata Chaca.

Beneran Cha???

Aku serius sama kamu. Aku saying kamu dan aku cinta kamu? Kata Dirga untuk meyakinkan Chaca.

Chaca pun termenung dan berdiam sejenak, karena Dirga akhirnya bisa mengungkapkan perasaan nya yang selama ini di pendam di dalam hatinya ke Chaca. Dirga menceritakan semua perasannya di depan Chaca, karena Dirga inilah saatnya untuk membuat cintanya di terima Chaca

Beneran kamu saya aku?tanya Chaca ke Dirga

“ Beneran Cha, aku selama ini memendap perasan aku ke kamu.Jawab Dirga dengan serius.

Terus kenapa kamu ke aku cuma kasih puisi, cerpen ke aku kemarin-kemarin?tanya Chaca meyakinkan Dirga.

Ya kemarin-kemarin aku belum berani untuk mengungkapkannya Cha, makanya selama 4 bulan, aku baru sekarang mengungkapkannya, tutur Dirga sambil pegang tangan Chaca.

Bagaimana Cha?apakah kamu terima cinta aku?tanya Dirga penasaran

Hmmm…..

Gimana ya? Aku sebenarnya tidak bisa ga?jawab Chaca

Maksudnya Cha?dirga balik tanya.

Ya aku sebenarnya gak bisa tolak cinta kamu.Kata Chaca,

Tunggu Cha, aku belum mengerti.Kata Dirga, kamu terima apa menolak cinta aku Cha?Dirga tambah penasaran.

Emang kamu gak ngerti ga?tanya Chaca.

Aku tidak bisa tolak cinta kamu, berarti maksudnya aku terima cinta kamu dan kamu sebagai cowok aku.Tutur Chaca.

Jadi aku diterima?Jawab Dirga sambil teriak.

Iyaaaaaaaa…….Kata Chaca penuh dengan bahagia

Hore…..hore…………

Cinta aku di terima Chaca, kata Dirga. Cha makasih ya kamu dah mau jadi pacar aku. Aku janji gak akan sia-siakan kepercayaan kamu ke aku dan aku akan mencoba untuk setia buat kamu, kata Dirga.

Akhirnya kisah perjalanan Dirga untuk mendapatkan cintanya di depan kampus UG sudah terjawab juga, Chaca pun menerima cinta Dirga yang selama 4 bulan pendekatan kepadanya bisa mengungkapkannya. Dirga pun dengan senang hati menerimanya, karena dirga mencintai dan menyayangi Chaca dengan ikhlas dan apa adanya. Keduanya pun akhirnya menjalin hubungan penuh dengan kebahagian.

“ Cerpen ini di ambil dari kisah nyata seorang mahasiswa bernama Dirga yang datang dari kota kecil di Jawa Barat untuk menuntut ilmu, karena dia bersemangat untuk merubah Indonesia yang lebih maju dan bermartabat. Dan akhirnya Dirga pun semangat belajar demi cita-citanya dan mendapatkan juga cinta di depan kampus tercinta UG ke pada seorang wanita yang bagi dirinya sosok seorang Chaca itu sederhana dan baik, akhirnya mereka pun menjalin hubungan.

“Kenangan 24 April 2008”
“Teriring salam untuk Dosen, teman-teman dan sarmag Elektro 06”
“UNIVERSITAS GUNADARMA

”Tanpa cinta-Mu”
“Tanpa rahmat dan kasih sayang-Mu”
sesungguhnya aku adalah
orang yang merugi.

By

MUHAMAD SUTRISNO

VN:F [1.6.8_931]
0 Responses

    fhoto-fhoto

    fhoto-fhoto

    Pengikut

    kampus gw gitu loh..........

    kampus gw gitu loh..........